Info Tarakan – Pemerintah Kota Tarakan telah menyiapkan area dagang di kawasan wisata Pantai Ratu Intan sebagai pusat aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, meski sudah beberapa bulan berjalan, area dagang tersebut masih terlihat sepi dari aktivitas pedagang maupun pengunjung.
Fasilitas Sudah Dibangun, Pedagang Masih Ragu
Area dagang yang dirancang dengan konsep semi permanen ini dilengkapi lapak, atap peneduh, serta akses jalan yang memadai. Pemerintah menaruh harapan besar agar tempat ini menjadi pusat kuliner dan produk lokal khas Tarakan.
Namun, hingga kini sebagian besar lapak masih kosong. Beberapa pedagang mengaku belum berani menempati kios karena khawatir dengan minimnya pengunjung.
“Kalau kita buka di sini, takutnya tidak balik modal. Pengunjung pantai juga tidak terlalu ramai setiap hari, paling pas akhir pekan,” ujar salah satu pedagang yang sempat mencoba berjualan di lokasi.
Pemkot Minta Waktu
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tarakan, [nama], mengatakan pihaknya masih terus melakukan sosialisasi dan promosi untuk menarik minat pedagang maupun wisatawan. Ia mengakui bahwa diperlukan waktu agar area dagang tersebut benar-benar hidup.
“Kami sadar, membangun kawasan dagang tidak bisa langsung ramai. Butuh strategi promosi, event pendukung, dan juga keterlibatan masyarakat. Kami terus berkoordinasi dengan pelaku UMKM agar mereka lebih percaya diri menempati kios yang sudah disiapkan,” jelasnya.

Baca juga: Dinyatakan Stabil, Ekonomi Tarakan Dinyatakan Tumbuh 2,76 Persen
Wisatawan Masih Terkonsentrasi di Area Pantai
Pantai Ratu Intan memang menjadi salah satu destinasi wisata baru di Tarakan. Namun, sebagian besar wisatawan masih terkonsentrasi pada area pantai untuk menikmati panorama laut, berfoto, atau sekadar bersantai. Sementara itu, area dagang yang berada agak menjorok ke belakang belum banyak dilirik pengunjung.
“Kalau ke sini biasanya langsung main ke pantai. Area jualannya belum terlalu kelihatan, jadi kami kurang tahu kalau ada lapak UMKM,” kata seorang pengunjung asal Tanjung Selor.
Solusi: Event dan Promosi Digital
Pengamat pariwisata lokal menilai perlunya strategi promosi lebih agresif, baik melalui media sosial maupun event rutin. “Misalnya festival kuliner, live music, atau pameran produk lokal. Itu bisa menjadi magnet agar masyarakat tertarik berkunjung, sekaligus menggerakkan pedagang,” kata [nama pengamat].
Harapan Pedagang dan Pemerintah
Meski masih sepi, beberapa pedagang tetap optimis. Mereka berharap pemerintah konsisten mendukung keberadaan area dagang ini dengan memperbaiki akses, menyediakan fasilitas penunjang, serta menggelar event secara berkala.
“Kami siap berjualan di sini kalau memang ada jaminan ramai. Yang penting jangan sampai kios-kios yang sudah dibangun jadi mubazir,” ungkap salah satu calon pedagang.
Pemerintah Kota Tarakan berjanji akan terus memantau perkembangan area dagang di Pantai Ratu Intan. Harapannya, dalam waktu dekat kawasan ini dapat benar-benar menjadi pusat ekonomi kreatif sekaligus mendukung pertumbuhan UMKM lokal.















