Info Tarakan – Kota Tarakan berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 2,76 persen pada triwulan terakhir 2025. Angka ini dinilai sebagai sinyal positif di tengah tantangan perlambatan global dan dinamika ekonomi nasional. Pemerintah kota bersama berbagai pemangku kepentingan menilai capaian ini mencerminkan stabilitas ekonomi Tarakan yang cukup terjaga.
Sinyal Positif di Tengah Tantangan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain sektor perdagangan, jasa, serta transportasi yang mulai kembali menggeliat. Selain itu, perputaran ekonomi dari sektor perikanan dan UMKM juga memberikan kontribusi yang signifikan.
“Meski belum setinggi daerah lain, pertumbuhan 2,76 persen ini menunjukkan Tarakan tetap mampu bertahan di tengah tantangan global. Stabilitas harga dan aktivitas perdagangan lokal cukup berperan,” ungkap Kepala BPS.
Sektor Unggulan Jadi Penopang
Beberapa sektor yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi Tarakan adalah perikanan tangkap, perdagangan besar dan eceran, serta sektor transportasi laut. Sebagai kota pelabuhan strategis, Tarakan diuntungkan dengan meningkatnya arus barang dan penumpang, terutama dari dan ke Kalimantan Utara.
Selain itu, geliat UMKM dengan produk olahan hasil laut seperti abon ikan, kerupuk, dan frozen food semakin memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Soal Kemacetan di Tarakan Akibat Aktivitas Bongkar Muat, Kadin Tarakan Ungkap Penyebabnya
Pemerintah Dorong Investasi
Wali Kota Tarakan menyambut baik laporan pertumbuhan ekonomi tersebut. Menurutnya, pemerintah kota akan terus mendorong investasi, terutama di sektor jasa dan pariwisata. Upaya pengembangan infrastruktur perkotaan serta peningkatan fasilitas publik disebut menjadi kunci mempercepat pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
“Kami menargetkan agar pertumbuhan ekonomi bisa menembus angka di atas 4 persen pada 2026. Untuk itu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Tantangan Inflasi dan Daya Beli
Meski pertumbuhan positif, Tarakan masih menghadapi tantangan serius berupa inflasi dan daya beli masyarakat. BPS mencatat inflasi di kota ini cukup fluktuatif, terutama akibat harga bahan pokok dan ongkos transportasi yang tinggi.
“Kalau inflasi bisa ditekan, daya beli masyarakat otomatis akan meningkat, dan ini berdampak langsung pada akselerasi pertumbuhan ekonomi,” jelas ekonom lokal, Ahmad Ridwan.
Harapan ke Depan
Ekonomi Tarakan dinyatakan stabil, namun perlu langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas sektor unggulan dan memperluas diversifikasi ekonomi. Dukungan pemerintah pusat, penguatan konektivitas antarwilayah, serta promosi investasi di sektor berkelanjutan diharapkan mampu memperkuat posisi Tarakan sebagai kota perdagangan dan jasa di Kalimantan Utara.
“Stabilitas ini jangan sampai membuat kita puas. Justru harus jadi momentum untuk melangkah lebih maju,” pungkas Wali Kota Tarakan.















