TARAKAN- Musim bermain layang-layang di Tarakan, Kalimantan Utara , selalu dinantikan oleh anak-anak dan remaja. Namun, di balik keseruan menerbangkan layangan, ada risiko besar yang mengintai—terutama ketika layang-layang terangkut di jaringan listrik. PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tarakan pun mengingatkan masyarakat akan potensi gangguan kelistrikan dan bahaya keselamatan yang mengancam.
Layang-layang vs Jaringan Listrik Ancaman Nyata
Bermain layang-layang di dekat jaringan listrik bukanlah hal sepele. Manajer PLN Tarakan, Ghusaebi, mengungkapkan bahwa gagal menemukan layang-layang yang terangkut di kabel listrik, terutama saat musim layangan tiba.
Berdasarkan pengamatan kami, saat ini sedang marak musim bermain layang-layang. Kami menemukan beberapa layangan yang tersangkut pada jaringan listrik, kata Ghusaebi kepada detikKalimantan, Rabu (18/6).
PLN pun mengambil langkah antisipasi dengan melakukan rutin:
Inspeksi jaringan untuk memastikan tidak ada layangan yang mengganggu aliran listrik.
Pembersihan jaringan dari layangan yang terangkut.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya bermain layangan di dekat jaringan listrik.
Dampak Layangan Tersangkut di Jaringan Listrik
Ghusaebi menjelaskan bahwa benang atau rangka layangan yang menyentuh jaringan tegangan menengah dapat menyebabkan:
Pemadaman listrik di area terdampak.
Kerusakan infrastruktur listrik , yang memerlukan waktu perbaikan bervariasi tergantung lokasi dan tingkat kerusakan.
Bahaya kesetrum , baik bagi pemain layangan maupun warga sekitar.

Baca Juga: 100 Karung Beras Ilegal Malaysia Disita
“Jika benang atau rangka layangan menyentuh jaringan listrik, dapat terjadi gangguan jaringan yang menyebabkan padamnya aliran listrik di wilayah terdampak,” tegas Ghusaebi.
Proses pemulihan gangguan listrik akibat layangan tidak selalu cepat. “Lamanya proses pemulihan sangat bergantung pada lokasi layangan yang mengenai jaringan dan posisi layang-layang mengenai konduktor kami,” jelasnya.
Pengalaman Gangguan Listrik Akibat Layangan
PLN Tarakan mengakui bahwa sebelumnya pernah terjadi gangguan kelistrikan akibat layang-layang. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi PLN untuk terus meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada masyarakat.
“Pernah terjadinya gangguan kelistrikan yang disebabkan oleh layang-layang. Oleh karena itu, PLN terus meningkatkan inspeksi serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar risiko gangguan listrik akibat layang-layang bisa dihindari,” ungkap Ghusaebi.
Agar musim layangan tetap menyenangkan tanpa menimbulkan masalah, PLN Tarakan mengimbau masyarakat untuk:
Memilih lokasi terbuka yang jauh dari jaringan listrik.
Mengawasi anak-anak saat bermain layangan.
Menghindari penggunaan benang yang mengandung logam (benang gelasan), karena lebih berbahaya jika tersenggol kabel listrik.
Segera lapor ke PLN jika melihat layangan tersangkut di jaringan listrik.
“Keselamatan menjadi prioritas utama, dan diperlukan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga kebugaran pasokan listrik dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” pesan Ghusaebi.